Ambon, Indolensa – meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap keselamatan dan ketertiban berlalu lintas, Polda Maluku akan segera melaksanakan Operasi Simpatik Salawaku Tahun 2025. Operasi ini merupakan langkah strategis Polri dalam menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas) secara berkelanjutan.
Sebagai bentuk persiapan, Polda Maluku terlebih dahulu menggelar Pelatihan Pra Operasi Simpatik, yang dibuka langsung oleh Karo Ops Polda Maluku Kombes Pol. Ronald Reflie Rumondor, S.I.K., M.Si, di Aula Basudara Manise Lantai 5 Mapolda Maluku, Rabu (11/6/2025).
Dalam sambutannya, Kombes Ronald menjelaskan bahwa Operasi Simpatik Salawaku 2025 akan mengedepankan pendekatan humanis, komunikatif, dan edukatif, guna mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam berlalu lintas.
“Pelatihan ini penting untuk mempersiapkan personel yang profesional, mampu bertindak sesuai prosedur, dan mengedepankan pendekatan yang humanis dalam menertibkan lalu lintas,” ujar Ronald.
Merujuk pada data Integrated Road Safety Management System (IRSMS) Korlantas Polri, hingga pertengahan 2025, tercatat 459 kasus kecelakaan lalu lintas di Maluku, dengan 120 korban meninggal dunia dan 207 korban luka berat. Sebagian besar korban berasal dari kelompok usia produktif.
“Angka ini menunjukkan bahwa masalah lalu lintas menjadi tantangan serius, berdampak pada aspek sosial dan ekonomi, serta mengancam keselamatan generasi penerus bangsa,” jelasnya.
Kegiatan pra operasi ini ditujukan untuk memastikan kesiapan seluruh personel, dengan empat tujuan utama:
- Menyamakan persepsi dan tata cara bertindak sesuai sasaran dan mekanisme operasi.
- Meningkatkan kemampuan personel secara profesional dan humanis.
- Memperkuat koordinasi lintas fungsi dan instansi.
- Mencegah pelanggaran prosedur melalui pedoman tindakan yang jelas dan cepat.
Karo Ops juga memberikan beberapa penekanan penting kepada peserta, antara lain:
- Pahami dan kuasai tujuan operasi agar pelaksanaan di lapangan berjalan efektif.
- Tampilkan sikap tegas namun tetap humanis dalam bertugas.
- Bangun kerja sama solid antar fungsi dan instansi.
- Manfaatkan teknologi secara optimal untuk dokumentasi dan pelaporan yang cepat, akurat, dan transparan.
Kepada para instruktur, Ronald meminta agar materi disampaikan secara jelas, ringkas, dan mudah dipahami, serta memastikan setiap personel benar-benar siap menjalankan tugasnya.
“Saya harap pelatihan ini menjadi bekal penting bagi personel dalam menjalankan Operasi Simpatik Salawaku 2025 dengan penuh tanggung jawab,” tutupnya.
Keselamatan lalu lintas bukan hanya tanggung jawab aparat, tapi juga kewajiban seluruh elemen masyarakat. Operasi Simpatik Salawaku diharapkan menjadi momentum perubahan perilaku demi menciptakan jalan raya yang lebih aman dan tertib di Maluku.
