Ambon, Indolensa – Komoditas perhiasan dan permata kembali mencuri perhatian sebagai penyumbang terbesar dalam ekspor asal Maluku melalui pelabuhan luar provinsi. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat nilai ekspor kelompok ini mencapai US$ 0,91 juta atau sekitar 49,52 persen dari total ekspor pada Maret 2025.
“Selain perhiasan, komoditas ikan dan udang juga memberikan kontribusi besar senilai US$ 0,76 juta atau 41,83 persen. Sementara rumput laut menyumbang US$ 0,12 juta atau 6,73 persen,” ujar Kepala BPS Provinsi Maluku, Maritje Pattiwaellapia di Ambon.
Secara total, nilai ekspor komoditas asal Maluku yang dikirim lewat pelabuhan di luar wilayah ini mencapai US$ 1,83 juta. Namun angka tersebut tercatat menurun 52,47 persen dibandingkan bulan Februari 2025.
Ekspor dilakukan melalui empat pelabuhan utama di luar Maluku, yakni Pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta), Tanjung Perak (Surabaya), Soekarno-Hatta (Makassar), dan Bandara Soekarno Hatta (Banten). Menariknya, sebagian besar ekspor bulan Maret tercatat melalui Bandara Soekarno Hatta dengan nilai tertinggi mencapai US$ 1,32 juta.
Penurunan ini menandai perlunya penguatan sistem logistik dan jalur distribusi langsung dari Maluku, sehingga produk-produk unggulan daerah dapat lebih efisien menembus pasar ekspor global.