Kurang Disiplin, Wisudawan Unpatti Dinilai Tak Hargai Prosesi Dies Natalis ke-62

Ambon, Indolensa.com – Prosesi wisuda Universitas Pattimura (Unpatti) dalam rangka Dies Natalis ke-62 pada Rabu (23/04/2025) dinilai tercoreng akibat sikap tidak disiplin yang ditunjukkan oleh sejumlah wisudawan selama pelaksanaan kegiatan di Auditorium Unpatti, Ambon.

Pantauan langsung media ini di lokasi menunjukkan sejumlah wisudawan, baik yang telah menerima ijazah maupun yang belum, terlihat meninggalkan ruangan saat prosesi akademik masih berlangsung secara resmi. Mereka tampak berkeliaran di sekitar auditorium, duduk santai, bahkan merokok di area publik kampus.

Ironisnya, beberapa wisudawan pria diketahui berlama-lama di toilet dengan alasan hendak ke kamar kecil, namun ternyata menggunakan waktu tersebut untuk merokok.

Kondisi serupa terjadi di dalam auditorium. Sejumlah peserta tampak lalu-lalang tanpa memperhatikan jalannya acara resmi yang tengah berlangsung di panggung utama, termasuk penyampaian orasi ilmiah oleh Wakil Menteri Hukum dan HAM RI, Prof. Dr. Edward O.S. Hiariej, S.H., M.Hum. Padahal seluruh peserta belum dikukuhkan secara resmi sebagai wisudawan karena masih dalam tahapan penyematan tali toga dan pengambilan ijazah.

Perilaku ini memicu keprihatinan dari berbagai pihak, terutama orang tua yang hadir untuk menyaksikan momen bersejarah anak-anak mereka.

> “Pihak universitas seharusnya bertindak tegas. Wisuda itu sakral, bukan ajang nongkrong atau tempat merokok,” ujar seorang orang tua wisudawan yang enggan disebutkan namanya.

 

Yang lebih disayangkan, meskipun pelanggaran etika ini terjadi secara terbuka, tidak tampak adanya upaya konkret dari pihak panitia maupun pihak kampus untuk menertibkan peserta. Kejadian serupa bahkan disebut-sebut sudah menjadi pola berulang setiap tahunnya, tanpa evaluasi yang signifikan.

Situasi ini diharapkan menjadi perhatian serius pihak rektorat untuk menegakkan kembali wibawa akademik. Prosesi wisuda semestinya berlangsung tertib, khidmat, dan mencerminkan nilai-nilai luhur dunia pendidikan tinggi.