Lampung Tengah — Kelompok tani Fajar 01 dan Fajar 02 merupakan organisasi yang memiliki fungsi sebagai media musyawarah petani. Di samping itu, organisasi ini juga memiliki peran dalam akselerasi kegiatan program pembangunan pertanian. Kelompok tani dibentuk oleh dan untuk petani sejak tahun 70 an pada masanya guna mengatasi masalah bersama dalam proses penggilingan padi milik petani.
Dwi Hartoyo selaku Ketua Kelompok Tani telah berupaya agar keberadaan pabrik kelompok tani bisa berkembang dan maju, hal ini dapat terlaksana jika Kelurahan Trimurjo dipimpin oleh seorang yang tegas dan berani membela kepentingan masyarakat.
“Saya yakin jika unsur elemen masyarakat dan tokoh yang berkompeten tegas dan berani menghimbau atau melarang GERANDONG (pabrik jalan) untuk tidak memasuki wilayah di RW 05 dan RW 06 pasti pabrik bisa tumbuh dan berkembang “, katanya. Rabu, 23/04/2025.
Kepada media ini Dia menjelaskan bahwa dirinya telah berkoordinasi dengan Camat Trimurjo dan Lurah Trimurjo namun tak membawa hasil.
“Kelurahan Trimurjo ada 06 RW, kebetulan Pabrik Kelompok Tani berada di bd 04 dan sebagian besar anggota kelompok tani juga berada di RW 05 dan RW 06, jadi GERANDONG atau pabrik jalan silakan melayani petani di RW 01 sampai dengan RW 04 dan khusus untuk RW 05 dan RW 06 untuk pabrik kelompok tani”, ungkapnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan demi menunjang program pemerintah dalam hal ketahanan pangan pabrik kelompok tani ini merupakan satu-satunya yang ada di Lampung Tengah dan perlu dipertahankan keberadaannya.
“Ya, saya rasa kelompok tani yang bergerak dibidang penggilingan gabah/padi hanya terdapat di Kelurahan Trimurjo, tepatnya di bd 04”, katanya Dwi Hartoyo.
Merasa tidak dapat bantuan yang berarti dari Camat dan Lurah Trimurjo, Dwi Hartoyo selaku Ketua Kelompok Tani meminta saran dan petunjuk kepada Bupati Lampung Tengah Cq Kadis Pertanian Kabupaten Lampung Tengah agar pabrik tetap bisa berkembang sesuai harapan para anggota kelompok tani.
“Selain kerja nyata untuk masyarakat, pada umumnya pengurus dan anggota kelompok tani berharap ada seorang pemimpin yang jelas berani bertindak untuk kelompok tani yang jumlahnya 60 an anggota”, harapnya Dwi Hartoyo.
“Kami tidak butuh pencitraan, berbuat dan bertindak untuk membela masyarakat banyak, sementara GERANDONG atau pabrik jalan hanya untuk pribadi”, tambahnya Dwi.
Terpisah, Suher selaku tokoh masyarakat berharap kepada Bupati Lampung Tengah, agar bisa menempatkan orang-orang yang mempunyai kompetensi tinggi dan loyalitas baik kepada pemerintah agar tidak menjadi batu sandungan atau hambatan.
“Saya berharap sekali kepada Bapak Bupati Lampung Tengah bisa menempatkan pemimpin yang baik dan tegas untuk masyarakat, para tokoh yang mampu merangkul semua pihak dan jangan hanya orang tertentu saja, sementara Kelurahan Trimurjo banyak sekali tokoh yang kritis, bukan malah di sampingkan”, ungkapnya.
“Yakinlah jika pemimpin malah tidak bisa merangkul semua pihak pemerintahan tidak akan berjalan baik, mereka sebetulnya ingin membantu dalam pembangunan dan inisiatifnya juga perlu didengar, jangan maunya sendiri”, tutupnya Suher.