Gubernur Maluku, Kapoksahli, dan Kapolda Mediasi Bentrokan Tulehu-Tial: Seruan Damai dan Solusi Konkret

Maluku Tengah, Indolensa – Konflik yang berujung bentrokan antara pemuda Negeri Tulehu dan Negeri Tial menjadi perhatian serius pemerintah daerah dan aparat keamanan. Gubernur Maluku, Kapolda Maluku, serta Kapoksahli Pangdam XV/Pattimura turun langsung ke lapangan untuk memimpin mediasi guna meredakan ketegangan dan mencari solusi jangka panjang bagi kedua negeri.

Bertempat di Kantor Desa Negeri Tulehu dan Negeri Tial, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Selasa (01/4) pertemuan mediasi digelar pada pukul 12.30 WIT. Pertemuan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, tokoh adat, tokoh agama, pemuda, serta masyarakat dari kedua negeri yang bertikai.

Turut hadir dalam mediasi ini antara lain: Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa, Kapolda Maluku Irjen Pol Drs. Eddy Sumitro Tambunan, M.Si., Kapoksahli Pangdam XV/Pattimura Brigjen TNI Julius Jolly Suawa S.Sos., Dandim 1504-04 Ambon Kolonel Inf Leo Octavianus Ms, S.Sos., M.I.Pol., Pejabat utama dari Polda Maluku dan Kodam XV/Pattimura, serta Para tokoh adat, agama, pemuda, serta perwakilan masyarakat Negeri Tulehu dan Negeri Tial.

Dalam penyampaiannya, Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa, menegaskan pentingnya menjaga perdamaian dan menyerahkan penyelesaian kasus ini kepada hukum yang berlaku. Ia menekankan bahwa pemerintah siap mendukung upaya pemulihan, termasuk bantuan bagi korban yang terdampak.

“Kita semua tidak menginginkan konflik. Mari kita percayakan penyelesaian ini kepada hukum dan nilai-nilai adat yang kita junjung. Saya juga siap membantu biaya pengobatan bagi korban yang terdampak,” ujar Gubernur Maluku.

Kapolda Maluku Irjen Pol Drs. Eddy Sumitro Tambunan, M.Si., menambahkan bahwa aparat keamanan telah melakukan penyelidikan untuk menegakkan keadilan.

“Kami sudah bekerja untuk mengungkap siapa yang bertanggung jawab. Jangan ada aksi-aksi tambahan yang justru merugikan kedua desa,” tegasnya.

Sementara itu, Kapoksahli Pangdam XV/Pattimura Brigjen TNI Julius Jolly Suawa, menekankan bahwa kehadiran aparat keamanan adalah bukti nyata kepedulian terhadap masyarakat.

“TNI dan Polri selalu ada untuk menjaga keamanan. Kami harap semua pihak bisa menahan diri dan tidak memperbesar konflik ini,” imbuhnya.

Masyarakat Negeri Tial dan Tulehu menyambut baik inisiatif mediasi ini, namun mereka juga mengungkapkan keresahan mereka. Mereka menyoroti bahwa bentrokan serupa sudah terjadi sebelumnya dengan pelaku yang sama, dan merasa kurangnya respons cepat dari pemerintah di masa lalu.

“Kami ingin hidup damai dan tenang. Kami juga meminta pemindahan Polsek Salahutu ke lokasi yang lebih strategis, agar penyelesaian masalah lebih efektif,” ungkap salah satu perwakilan masyarakat Negeri Tial.

Menanggapi permintaan masyarakat, Gubernur Maluku bersama Kapolda dan Kapoksahli Pangdam XV/Pattimura menyatakan akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait pemindahan Polsek Salahutu. Mereka juga menegaskan bahwa penyelesaian konflik ini harus melibatkan partisipasi aktif masyarakat.

“Kami berharap semua pihak mendukung upaya keamanan dan menyerahkan penyelesaian kepada yang berwenang. Mari kita ciptakan lingkungan yang damai dan harmonis,” pungkas Kapolda Maluku.

Pertemuan yang berlangsung sejak pukul 12.14 WIT ini berakhir pada pukul 14.50 WIT dalam keadaan aman dan lancar. Seluruh pihak yang hadir menyatakan komitmennya untuk menjaga perdamaian dan menghindari bentrokan serupa di masa mendatang.

Dengan adanya langkah konkret dari pemerintah daerah dan aparat keamanan, diharapkan konflik serupa tidak terulang dan masyarakat dapat kembali menjalani kehidupan dengan aman dan tenteram.