“Jelang Ramadan, Pemprov Maluku Pastikan Stok Pangan Aman dan Kendalikan Inflasi”

Ambon, Indolensa – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku memastikan stok pangan di 11 kabupaten/kota tetap aman selama bulan Ramadan hingga Idulfitri. Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Maluku, Abdullah Vanath, dalam konferensi pers di Kantor Gubernur Maluku, Rabu (5/3).

Menurutnya, Gubernur Maluku memberikan perhatian serius terhadap stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok di bulan puasa. “Orang Islam ini siang tidak makan, tetapi malam makan banyak. Uang tak ada, tapi baju baru banyak. Keadaan seperti ini bisa menimbulkan inflasi,” ujar Vanath, mengutip arahan gubernur.

Ia menegaskan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) telah bergerak untuk memantau harga-harga kebutuhan pokok di seluruh wilayah Maluku. “Insya Allah semuanya aman, meskipun ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan. Tapi itu sudah terpantau dan dalam satu-dua hari bisa diatasi,” tambahnya.

Stok Pangan Tercukupi

Dalam kesempatan yang sama, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprov Maluku menyebut bahwa kenaikan harga menjelang Idulfitri biasanya berkisar 15 persen. Namun, stok bahan pokok masih dalam kondisi aman:

Beras: Kebutuhan Maluku mencapai 21.000 ton, sementara stok tersedia 47.000 ton, cukup untuk 40 hari ke depan.

Bawang merah: Stok mencapai 532 ton, sementara kebutuhan hanya 430 ton.

Daging dan telur: Jumlah yang tersedia melebihi kebutuhan masyarakat hingga empat bulan ke depan.

Gula pasir dan minyak goreng: Persediaan cukup hingga pasca-Lebaran.

Minyak tanah: Kuota tersedia untuk 50 hari ke depan, tinggal pengelolaan distribusi agar tidak terjadi kelangkaan.

Untuk menjaga stabilitas harga, Pemprov Maluku juga berencana menggelar operasi pasar dengan tetap mempertimbangkan kesejahteraan pedagang kecil. “Operasi pasar dilakukan bukan hanya karena harga naik, tetapi juga untuk melindungi pedagang agar tidak dirugikan,” ujar Vanath.

Selain itu, pada Jumat mendatang, Gubernur Maluku dijadwalkan turun langsung ke lapangan guna meninjau gudang distributor. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi praktik penimbunan barang yang dapat memicu inflasi.

“Inflasi bisa terjadi karena penumpukan barang. Oleh karena itu, Pak Gubernur akan turun langsung memastikan distribusi berjalan lancar,” tegas Vanath.

Dengan langkah-langkah tersebut, Pemprov Maluku optimistis masyarakat dapat menjalani ibadah Ramadan dengan tenang tanpa kekhawatiran terhadap harga dan ketersediaan bahan pokok.