Pesparawi XI Provinsi Maluku: Bernyanyilah Bagi Tuhan sebagai Orang yang Diselamatkan

filter: 0; fileterIntensity: 0.0; filterMask: 0; brp_mask:0; brp_del_th:null; brp_del_sen:null; delta:null; module: photo;hw-remosaic: false;touch: (0.3211108, 0.49718758);sceneMode: 32768;cct_value: 0;AI_Scene: (-1, -1);aec_lux: 0.0;aec_lux_index: 0;albedo: ;confidence: ;motionLevel: -1;weatherinfo: null;temperature: 44;

Ambon, Indolensa – Pesparawi XI Provinsi Maluku resmi dibuka di Taman Budaya Karang Panjang Ambon, dengan tema “Bernyanyilah bagi Tuhan sebagai orang yang diselamatkan.” Acara ini dipimpin oleh Ketua Sinode GPM, Bapak Pdt. Dr. Elifas Maspaitella, dan dihadiri oleh pejabat pemerintah serta perwakilan dari sembilan kontingen yang berasal dari sebelas kabupaten/kota di Provinsi Maluku. Selasa (17/02/25)

Pesparawi XI diikuti oleh 9 kontingen, antara lain:

Bacaan Lainnya
  • Kota Ambon: 226 kontingen (11 mata lomba)
  • Maluku Tengah: 211 kontingen (10 mata lomba)
  • Kabupaten Pulau Aru: 147 kontingen (8 mata lomba)
  • Kabupaten Buru Selatan: 64 kontingen (5 mata lomba)
  • Kabupaten Maluku Barat Daya: 183 kontingen (10 mata lomba)
  • Kota Tual: 228 kontingen (10 mata lomba)
  • Kabupaten Maluku Tenggara: 197 kontingen (8 mata lomba)
  • Kabupaten Seram Bagian Barat: 210 kontingen (9 mata lomba)
  • Kabupaten Kepulauan Tanimbar: 234 kontingen (10 mata lomba)

Acara ini menampilkan berbagai kategori lomba, seperti paduan suara dewasa campuran, paduan suara remaja, paduan suara pria, paduan suara wanita, paduan suara anak, vokal grup, musik pop gerejawi, dan solo untuk remaja serta anak-anak.

Dalam sambutannya, Pendeta Maspaitella mengungkapkan bahwa bernyanyi bukan hanya sekadar aktivitas, tetapi juga merupakan bentuk penyembuhan bagi luka batin dan sakit hati. Ia menekankan bahwa puji-pujian kepada Tuhan memiliki kekuatan untuk membawa pemulihan.

Ketua Panitia Penyelenggara, Robert Sapulete, menjelaskan bahwa kegiatan PESPARAWI merupakan bagian dari program nasional yang bertujuan untuk memperkuat integritas kebangsaan melalui pendekatan religius dan seni musik gerejawi.

Penjabat Walikota Ambon, Dominggus Kaya, juga menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan PESPARAWI, mengharapkan acara ini dapat meningkatkan ketahanan iman masyarakat gereja dalam menghadapi perubahan zaman.

PESPARAWI ke XI akan berlangsung dari 17 hingga 20 Februari 2025, dan diharapkan dapat menjadi wahana bagi umat Kristiani di Maluku untuk mengekspresikan iman dan kesaksian melalui seni musik gerejawi.

Pos terkait