Saumlaki, Indolensa – Cuaca ekstrem mengancam perairan Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku. Komandan Pangkalan TNI AL (Lanal) Saumlaki, Letkol Laut (P) I Made Ardyan Budi H., S.E., M.Tr.Hanla., CRMP, mengeluarkan peringatan keras kepada masyarakat, khususnya para nelayan, agar tidak memaksakan diri melaut demi keselamatan. Rabu, (5/02/25)
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maluku Tenggara Barat, gelombang tinggi dan angin kencang diprediksi akan melanda wilayah tersebut mulai 5 hingga 8 Februari 2025. Kondisi ini berisiko tinggi bagi keselamatan pelayaran dan aktivitas di laut.
Dalam imbauannya, Danlanal Saumlaki meminta masyarakat untuk lebih waspada dan mengutamakan keselamatan. Berikut tujuh poin penting yang ditekankan:
- Waspadai gelombang tinggi dan angin kencang.
- Jangan memaksakan melaut dalam kondisi cuaca buruk.
- Pastikan mesin kapal, alat komunikasi, dan alat keselamatan berfungsi dengan baik.
- Jangan membawa muatan melebihi kapasitas kapal.
- Selalu pantau informasi cuaca terbaru dari BMKG.
- Hindari berenang atau bermain di laut saat kondisi ekstrem.
- Selalu berdoa dan berhati-hati dalam setiap aktivitas.
“Kami mengimbau seluruh masyarakat untuk selalu mengutamakan keselamatan. Jangan mengambil risiko dengan melaut saat cuaca tidak bersahabat. Nyawa jauh lebih berharga daripada hasil tangkapan,” tegas Letkol Laut (P) I Made Ardyan Budi H.
Ia juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus memantau kondisi di lapangan dan siap memberikan bantuan jika diperlukan.
Peringatan cuaca buruk ini bukan sekadar formalitas, melainkan langkah nyata untuk mencegah kecelakaan laut. Masyarakat diminta untuk tidak mengabaikan peringatan dari BMKG dan TNI AL.
Dengan adanya imbauan ini, diharapkan tidak ada korban akibat cuaca buruk. Semua pihak diharapkan lebih waspada dan mengutamakan keselamatan dalam setiap aktivitas di laut.