Jakarta, Indolensa – Program prioritas pemerintah, yaitu pembangunan 3 juta rumah dan makan bergizi gratis (MBG), dinilai membawa peluang bagi industri asuransi dan sektor pembiayaan.
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ogi Prastomiyono, menyebut program ini dapat meningkatkan peran industri asuransi dalam perekonomian nasional.
“Adanya berbagai program prioritas pemerintah seperti pembangunan 3 juta rumah dan makan bergizi gratis memiliki potensi bagi industri asuransi untuk ikut berkontribusi,” ujar Ogi di Jakarta, Rabu (29/1/2025).
OJK juga telah berdiskusi dengan para pelaku industri asuransi untuk memastikan kesiapan mereka dalam mendukung program pemerintah.
Senada dengan itu, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK, Agusman, menilai program ini dapat menjadi pendorong pertumbuhan sektor pembiayaan, terutama di tengah ketidakpastian pemulihan penjualan kendaraan bermotor.
“Pembiayaan ke sektor perumahan diperkirakan menjadi segmen potensial dengan adanya program 3 juta rumah oleh pemerintah,” katanya.
Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menegaskan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai lembaga terkait dalam menyalurkan kredit perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Pemberian kredit didasarkan pada prinsip manajemen risiko yang memperhatikan risk appetite dan prinsip kehati-hatian masing-masing bank,” jelasnya.
Dian juga menyebut kondisi likuiditas perbankan hingga November 2024 masih memadai, dengan rasio alat likuid terhadap non-core deposit (AL/NCD) sebesar 112,94 persen, alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) sebesar 25,57 persen, dan liquidity coverage ratio (LCR) sebesar 213,07 persen.
Selain itu, loan to deposit ratio (LDR) yang berada di angka 87,34 persen dinilai masih cukup untuk mengantisipasi peningkatan kredit.
OJK bersama pemerintah dan regulator lainnya akan terus memantau indikator sistem keuangan nasional guna memastikan pertumbuhan dan stabilitas ekonomi tetap terjaga melalui berbagai kebijakan dan stimulus.