Maluku, Indolensa – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Maluku memprioritaskan penuntasan kasus dugaan korupsi proyek pembangunan talud pengendalian banjir di Kabupaten Buru tahun 2021 dibanding kasus proyek air bersih di Pulau Haruku, Maluku Tengah.
Proyek pembangunan talud tersebut menggunakan dana sebesar Rp14,7 miliar yang berasal dari pinjaman Pemprov Maluku kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) tahun 2020, yang bertujuan untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat pandemi COVID-19. Namun, proyek ini diduga merugikan negara hingga Rp1,02 miliar.
Dua Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Dinas PUPR Maluku telah ditetapkan sebagai tersangka, yakni:
1. AM – Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK).
2. MS – Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
Keduanya sebelumnya diperiksa sebagai saksi sebelum statusnya ditingkatkan menjadi tersangka. Saat ini, mereka telah ditahan di Rutan Ambon untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.
Sementara itu, proyek air bersih di Desa Pelauw dan Kailolo, Pulau Haruku, yang juga dikerjakan pada 2021 dengan anggaran Rp13 miliar, hingga kini masih mengendap di meja penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejati Maluku.
Proyek ini telah mencairkan dana 100 persen, tetapi gagal total. Penyidik masih menunggu hasil analisis dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk tindakan lebih lanjut di lapangan.
Kasipenkum dan Humas Kejati Maluku, Ardy, menyatakan bahwa pihaknya saat ini sedang fokus menyelesaikan pemberkasan kasus talud di Pulau Buru.
“Tim penyidik sedang menyelesaikan pemberkasan kasus SMI talud di Kabupaten Buru,” ujar Ardy kepada wartawan, Selasa (21/1/2025) malam.
Diketahui, kedua proyek bermasalah ini dibiayai melalui anggaran pinjaman Pemprov Maluku dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) tahun 2020 untuk mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Hal ini menjadi perhatian serius karena dana yang seharusnya membantu percepatan pembangunan di masa pandemi justru diduga disalahgunakan.
Dengan penyelesaian kasus talud di Pulau Buru, diharapkan penegakan hukum atas proyek-proyek lain yang bermasalah, seperti proyek air bersih di Pulau Haruku, dapat segera menyusul.