Maluku Tengah, Indolensa – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-29 Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) di Baileo Soekarno, Kota Masohi, pada Sabtu (18/1/2025), menjadi momen penuh makna. Acara ini dihadiri oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial Setda Maluku Tengah, Silviana Mattemmu, yang membacakan sambutan Penjabat (Pj) Bupati Maluku Tengah, Rakib Sahubawa.
Dengan mengusung tema “Cahaya Zakat Keajaiban bagi Muzakki dan Mustahik,” peringatan ini menekankan pentingnya zakat sebagai sarana keberkahan, baik bagi pemberi (muzakki) maupun penerima (mustahik).
“Melalui zakat, kita diajarkan untuk saling peduli, berbagi, dan memperkuat solidaritas sosial, yang pada akhirnya membangun masyarakat yang lebih sejahtera dan berkeadilan,” kata Pj Bupati Rakib Sahubawa dalam sambutan yang dibacakan oleh Silviana Mattemmu.
Pj Bupati Rakib Sahubawa memanfaatkan momen ini untuk merenungkan perjalanan panjang Baznas sebagai lembaga pengelola zakat yang amanah dan berdampak luas. Dalam sambutannya, ia menyoroti peran penting Baznas Maluku Tengah dalam mendukung program pembangunan daerah, khususnya dalam upaya penanggulangan kemiskinan.
“Baznas Maluku Tengah telah menunjukkan komitmen luar biasa melalui program-programnya yang tidak hanya membantu meringankan beban masyarakat prasejahtera, tetapi juga memberikan inspirasi untuk terus berbagi kebaikan,” ujarnya.
Rakib juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Baznas Maluku Tengah atas dedikasi dan kontribusi nyata selama ini.
“Program yang telah dilaksanakan oleh Baznas tidak hanya meringankan beban hidup masyarakat miskin tetapi juga menjadi motivasi bagi kita semua untuk memperkuat nilai-nilai solidaritas dan berbagi kebaikan,” tambahnya.
Peringatan HUT ke-29 Baznas diharapkan menjadi titik tolak untuk memperkuat komitmen dalam pengelolaan zakat yang lebih transparan, amanah, dan berdampak luas. Dengan semangat tema yang diusung, Baznas terus berupaya mengoptimalkan potensi zakat untuk menciptakan keadilan sosial dan kesejahteraan bagi masyarakat Maluku Tengah.
Acara tersebut menjadi pengingat bahwa zakat bukan sekadar kewajiban, melainkan sebuah keajaiban yang menghubungkan kepedulian dengan keberkahan.