Ambon, Indolensa – Untuk sekian kalinya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku, kembali membongkar sejumlah lapak milik Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan pasar Mardika, Kecamatan Sirimua, Kota Ambon.
Pembongkarang lapak ini berlangsung sejak pukul 08.00 WIt, Sabtu (21/12/2024), melibatkan personil gabungan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol Pp) Maluku-Ambon, TNI-Polri, dan Juga dinas Perhubungan.
Tidak ada perlawan namun sejumlah pedangan mengeluh dan pasrah melihat lapak mereka yang awalanya beridri kokoh kini merata dengan tanah. Mereka juga hanya lampiasan kekesalannya di dalam hati lantaran merasa sangat dirugikan, mengingat telah mengeluarkan banyak biaya untuk bisa membangun usaha di area terlarang itu.
Salah satu pedagang, Aldin yang ditemui mengaku kesal dan sakit hati atas langkah yang diambil oleh pemerintah provinnsi Maluku. Dengan harapan dapat mendapakan tempat yang layak dan sesui bajet.
” Ini bukan perang deng senjata tapi perang dengan linggis. Katong (Kita) pung hati sangat sakit betu lihat katong (Kita) pung lapak dibongkar begini,” ujarnya dengan sedih.
Tidak tangguh-tangguh, ia bahkan menyinggung kinerja Pemrintahan lama yang dinilai sangat meresahkan dan membut pedagan alami penderitaan atas langkah yang diambil.
” Beta berharap nanti pemerintahan baru ini ini bisa lia katong lai deng harapan yang lebih bagus lagi.Karena pemerintah yang lama ini bikin katong sangat menderita. Pedagang. Kalu Pemerintah provinis itu dia mengerti katorang, mudah-mudahan bisa kasi katong tempag yang lebih layak lai,” kesal dia namun penuh harapan.
Sementara itu, Kepala Satpol PP, Provinsi Maluku. Titus Renwarin mengatakan, Pembongkaran ini dilakunan karena adanya interfensi dari pemerintah guna melakukan penataan kembali di kawasan Pasar Mardika. Hal itu biar Kota Ambon terlihat indah.
” Pembonkaran ini dilakukab biar kita punya kota ini kelihatan indah, sehingga butuh dukungan semua masyarakat dan kolabosari antara pemerintah provinsi maluku dan pemerintah kota ambon untuk menyelesaikan ini,” katanya.
Pembongkaran ini sudah berlangsung sejak jumat kemarin, dan hingga hari ini sudah 4 titik lokasi yang kita bongkar diantaranya yakni, belakang Pasar Baru, Terrminal AI, A2 dan Kali Waitomu.
” Belum pasti bisa selesai hari ini atau tidak, tapi minimal sudah ada langkah untuk awal jalur yang bakal digunakan untuk kepentingan umum agar tidak dipakai untuk kawan-kawan pedagang,” jelasnya.
Sebelumnya adanya pembongkrang lanjut Titus, pemerintah telah menyediakan tempat berjualan di Gedung pasar baru. Namun mereka tidak menghiraukan akhrinya kita tetap membongkarnya dengan pakasa. “Mereka kan sudah diberi tempat di Gedug baru untuk berjualan. Tapi mereka tidak hiraukan,” jelasnya.
” Adapun personil yang dilibatkan itu dari pihak TNI-Polri kurang lebih hampir 20, dari Sapol Pp hampir 40. Jadi seluruhnya hampie 60 personil,” jelas tambahnya.