Banyuwangi, ILC– Hingga saat ini pun, mantan Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol N saat dikonfirmasi wartawan mengenai anggaran Tali Asih yang dititipkan oleh PT. Bumisari Banyuwangi sebesar 5 Milyar untuk Rukun Tani Pakel, memilih diam tidak menanggapi.
Perkara ini akan menjadi semakin keruh, jika mantan Kapolresta Banyuwangi yang saat ini menjabat sebagai Kapolresta Malang Kota Kombes Pol N tidak memberikan klarifikasi dan masyarakat Rukun Tani Pakel, berfikir jika Tali Asih dari PT. Bumisari memang benar-benar ada dan tidak diberikan kepada masyarakat Banyuwangi.
Seperti yang dilakukan wartawan media Liputan Cyber.com pada hari Jum’at 22 November 2024.
Redaksi media Liputan Cyber.com mencoba konfirmasi kebenaran adanya anggaran uang 5 Milyar dari PT. Bumisari Banyuwangi sebagai Tali Asih untuk masyarakat Rukun Tani Pakel, Kabupaten Banyuwangi, hingga berita ini dipubliskan belum ada jawaban.
Seperti yang diketahui bersama, viral Vidio tik tok pernyataan sikap masyarakat Rukun Tani Pakel, Kabupaten Banyuwangi yang tidak pernah menerima sepeserpun uang tali asih dari PT. Bumisari Banyuwangi.
Masyarakat Rukun Tani Pakel, Kabupaten Banyuwangi juga menolak PT. Bumisari sebagai pemilik lahan.
Eko Gagak selaku Aktivis 98 menyayangkan tindakan mantan Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Nanang yang tidak pernah memberikan tanggapan atau klarifikasi saat dikonfirmasi oleh wartawan.
“Sekarangkan Polisi ada Presisi, hal tersebut terkait akurasi dan kuwantitas. Jadi tidak boleh jika masyarakat maupun wartawan melakukan konfirmasi tidak ditanggapi, harus ada keterbukaan informasi dan semua dilindungi undang-undang terkait pertanggung jawaban serta transparansi menyangkut anggaran dan masyarakat,” kata Aktivis 98 Eko Gagak saat diwawancara wartawan.
Masih kata Eko Gagak, apalagi sampean sebagai media yang dilindungi oleh undang-undang, sepertinya kan sederhana sekali untuk memberikan klarifikasi informasi yang bergejolak ini.
“Jika dikonfirmasi atau bagai mana terkait isu Kombes Pol Nanang tidak memberikan penjelasan yang faktual, masyarakat patut mencurigai ada apa persoalannya kok tidak mau menjelaskan yang pastinya ada sesuatu. Dan jika ada sesuatu jangan salahkan publik dengan isu yang macam-macam, karena sebagai pejabat yang diisukan sebagai penerima uang 5M tersebut,” terangnya.
Oleh karena itu, sambungnya, saya mohon kepada Bapak Nanang harus Akuntabel dalam memberikan pelayanan keterbukaan publik mengenai prihal anggaran yang diisukan terhadap dirinya dan memberikan penjelasan secara detail agar permasalahan ini cepat rampung terkait Bapak sebagai inisiator atau apalah itu.
“Kepada Polda Jawa Timur saya berharap segera disoroti persoalan ini agar konflik ini dapat segera rampung dan situasi dapat berjalan kondusif mengingat sebentar lagi akan terlaksana Pilkada 2024 serentak,” harapnya. (Red)