Surabaya, Indolensa.com— Polsek Wonocolo gelar konferensi pers di hadiri oleh Kapolsek Wonocolo Surabaya Kompol M.Soleh S.H…MM dan Kasi Humas AKP Haryoko beserta jajarannya di dalam ruangan Polsek Wonocolo jalan Margorejo indah XIX/01 Surabaya, Selasa (16/07/2024).
Kompol M.Soleh S.H..MM mengatakan ini adalah suatu peristiwa kalau dibilang peristiwa yang meresahkan masyarakat, jadi ada tiga orang anak-anak yang mencoba untuk melakukan upaya tawuran yang janjian di daerah orangnya, namun aksi ini diketahui oleh teman-teman yang melaksanakan hunting berkaitan resmi, Karena ada informasi dari masyarakat ini sehingga dilakukan pengejaran di amankan mereka belum sempat terjadi bemper dengan lawannya.”katanya.
Lanjut kata Kompol M Soleh, dalam penggerebekan berhasil menangkap ke tiga anak tersebut pada pertengahan malam pukul 01:00 WIB, dan menemukan barang bukti Senjata tajam (satu buah celurit), Informasinya guna melawan anak-anak dari Sidoarjo, namun anak ini masih di bawah umur rata-rata sekolah SMP dan tidak kami sebutkan mohon maaf nama sekolahnya atau kreativitas dan anak-anak ini spesial, karena saya sampaikan ini syaratnya Indonesia.” Tuturnya.
Kompol M. Soleh menjelaskan, “Anak-anak ini berinisial yang pertama adalah E, yang kedua C, yang ketiga S dan 3 (tiga ) orang anak ini berasal dari Margorejo Kecamatan Wonocolo. Ketiga nama-nama itu baru pertama kali ditangkap Buser Polsek Wonocolo, Mereka mencoba hal-hal yang itu karena mungkin melihat-lihat peristiwa yang lain konten-konten sehingga mereka mencoba untuk berjaga-jaga dan lawannya informasinya akan diambil dari orangnya,
“Sedangkan untuk celuritnya sendiri mereka dapat dari informasi COD atau kayak olshop langsung kirim ke lokasi jadi menurut kalian jangan dari tantangan ini tentunya Oke dan nantinya di mana dan sebagainya secara tinjauan.
“Sosok dari remaja ini kan muncul dan bukannya di Wonocolo, tapi beberapa wilayah Surabaya dan sebenarnya secara singkat kronologi dari usia yang begitu remaja kemudian dia berhasil menggunakan senjata tajam dan kasih tahu kan ini seperti apa jadi mereka ini.
“kata-kata mereka adalah kelompok-kelompok yang superior mungkin dengan mereka mengubah ke media sosial atau mereka ditakuti oleh orang lain atau anak-anak sebagai mereka atau kelompok mana yang lain tapi belum sempat jalan yang sebenarnya, ada tapi semacam untuk eksistensi dirinya.”jelas nya
Selanjutnya, Kompol M.Soleh berharap kepada orang tua, keluarga dan pada seluruh masyarakat Surabaya tentunya harus mengawasi perilaku anak-anaknya agar kejadian ini tidak terulang lagi,
Kompol M.Soleh juga menambahkan bahwa para pelajar dan guru-guru semuanya akan dikumpulkan, rencananya akan kami berikan intervensi agar kejadian ini tidak terulang di wilayah Surabaya,”pungkas M.Soleh Kapolsek Wonocolo.
(Red)