Maluku, Indolensa – Tim hisab rukyatul Hilal 1 Syawal 1445 Hijriah Provinsi Maluku melaksanakan pengamatan hilal Tanjung Nusaniwe Negeri Latuhalat Kota Ambon, Selasa (9/4/24).
Kakanwil Kemenag Maluku H. Yamin usai pengamatan dan presentasi oleh BMKG mengatakan bahwa hasil pengamatan tidak dapat terlihat Hilal karena terkendala cuaca berawan, yang mana juga terjadi hujan.
Namun dari hasil pemaparan BMKG dengan peralatan canggih dan memadai posisi Hilal pada Selasa sore diatas 5.070 derajat. Sehingga sesuai ketentuan MABIMS, hilal diatas 3 derajat maka dapat dikatakan sebagai awal bulan baru.
“Jadi dari hasil pengamatan yang dilakukan BMKG bersama Kemenang, MUI, Pengadilan Agama, hasilnya hilal tidak terlihat karena hujan dan tertutup kabut awan tebal,” tandas Kakanwil Kemenag Maluku M. Yamin disela-sela pantauan.
Selain itu, Yamin mengingatkan umat muslim untuk tetap berpedoman pada hasil sidang isbat Kementerian Agama di Jakarta.
Perwakilan BMKG Stasiun Geofisika Ambon, Djati Cipto Kuncoro mengaku, pengamatan hilal yang dilakukan pihaknya bersama BMKG berada pada koordinat -3,79, 128.09, dengan perhitungan waktu terbenam matahari pada pukul 18.30.21 WIT dan waktu terbenam bulan pada pukul 18.57.32 WIT.
“Dengan posisi Azimuth matahari pada 277.792 derajat dan azimuth bulan pada 282.750 derajat, dengan ketinggian hilal pada 5.707 derajat”, jelas Djati.
Dengan posisi hilal yang dari pengamatan tidak terlihat karena hujan dan tertutup kabut awan tebal maka 1 Syawal 1445/H diminta agar mengharapkan menunggu hasil sidang Isbat Kemenag malam ini.