Indolensa.com || Taput – Proyek Hotmix Pangaribuan – Simanappang berbiaya Rp 7,6 M lebih sudah selesai dikerjakan beberapa bulan yang lalu, namun kini sejumlah titik sudah mengalami kerusakan disejumlah titik
Secara kasat mata, pantauan dilapangan, pada titik tertentu material batu kerikilnya terlihat muncul dan menonjol, diduga Lapisan Penetrasi (Lapen) tipis dan tidak merata.
Kemudian, campuran agregat Halus (abu batu), Filler, serta Agregat Kasar (batu split atau batu screening) dicurigai tidak sesuai standart teknis.
Disisi lain aspal hotmix sudah retak-retak dan diduga tidak akan bertahan lama.
Sementara Kepala Dinas PUTR Taput, Dalan Simajuntak menyebut kalau kerusakan dibeberapa titik diakibatkan kegiatan panen kayu milik TPL di daerah itu.
“Pekerjaan tersebut selalu diawasi dengan baik, Ada beberapa kerusakan pada hotmix akibat adanya kegiatan panen ekaliptus oleh rekanan TPL. Telah dikonfirmasikan dan mereka berjanji akan memperbaiki,” terangnya melalui pesan whatssapnya Kamis, 22/2.
Dia juga menjelaskan bawa kegiatan itu masih masa pemeliharaannya sehingga kekurangan dari setiap pekerjaan itu merupakan tanggung jawab rekanan.
‘Saat ini masih dalam masa pemeliharaan dan masih menjadi tanggung jawab rekanan untuk perbaikan”,terangnya.
Disinggung soal ketebalan dan campuran yang dicurigai tidak sesuai lagi Dalan simajuntak menyebut secara spek terpenuhi.
“Ketebalan secara spek masuk, secara umum masih normatif alana hotmix na PE jonok do Sian Dolok sanggul amang. Secara spek..tetap do diawasi i amang….ada jmf ada jmd..ada uji lab”, tulisnya seraya mohon pamit untuk rapat.
Sekedar untuk diketahui Proyek Pemeliharaan rutin tersebut berada di Kec.Siatas Barita,Kab.Taput,Sumut dan dikerjakan oleh CV.Sigher Jaya.
Dimana waktu pekerjaan dimulai 14 Februari 2023 dan selesai 11 Oktober 2023
Aris.p