Maluku, Indolensa – Angka kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Maluku sepanjang tahun 2023 mengalami penurunan 73 persen dibanding tahun 2022.
Hal itu disampaikan Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif, dalam rilis akhir tahun yang dilaksanakan di ruang rapat PJU lantai 2 Mapolda Maluku, Kota Ambon, Jumat (29/12/2023).
“Masalah lalu lintas tahun 2022 sejumlah 401 kasus, korban meninggal dunia 136 orang, dan di tahun 2023 ini terjadi penurunan yang signifikan, yakni kejadiannya hanya 296 kasus dan korban meninggal dunia 138 orang. secara kasus terjadi penurunan sebesar 73 persen,” ungkapnya.
Kapolda mengaku, berdasarkan laporan dari anggota di lapangan, kecelakaan lalu lintas yang terjadi banyak akibat pengemudi yang mengkonsumsi minuman keras (miras).
“Banyak yang konsumsi miras, banyak laka tunggal, dan ini yang menjadi keprihatinan kita bersama,” katanya.
BAHAYA BOM IKAN
Perkara lainnya yang menjadi atensi Polda Maluku di bidang perairan yaitu mengenai penyelundupan kayu ilegal.
“Tahun 2022 ada enam kasus penyelundupan kayu ilegal, penggunaan senpi rakitan dan bom ikan, dan tahun 2023 ada tiga kasus yaitu penyelundupan kayu ilegal,” jelasnya.
Kapolda pun menyoroti terkait masalah pengeboman ikan atau destructive fishing di perairan laut Maluku yang masih terjadi.
“Destructive fishing ini jangan dilakukan oleh masyarakat karena ini sangat merusak biota laut, terumbu karang dan sebagainya,” katanya.
Bom ikan, lanjut Kapolda, juga dapat merusak keindahan pantai baik di pesisir maupun dasar laut.
“Bom ikan juga sangat membahayakan jiwa manusia. Dan saya berharap jangan sampai bom ini marak di Maluku karena ini juga rentan disalahgunakan saat terjadi konflik sosial,” harapnya.