Maluku, Indolensa – Upaya menciptakan situasi dan kondisi keamanan yg tetap aman dan kondusif dalam menghadapi Pemilu 2024 nanti terus dilakukaan oleh Polda Maluku dan jajaran.
Salah satu kebijakaan yang diambil oleh Pimpinan Polri dalam program Polri Presisi dan dilakukan oleh seluruh jajaran Polda se-Indonesia adalah prigram “Jumat Curhat” dan “Minggu Kasih”.
Kapolsek Sirimau, AKP SALLY LEWERISSA, bersama Bhabinkamtibmas Desa Galala Aipda S. Riyanto dan 1 personel Polsek Sirimau lainnya menyapa warga Galala Hatiwe Kecil (Gatik) Kwc.Sirimau Kota Ambon lewat Program “Minggu Kasih” dalam Kebaktian Minggu pagi Jemaat GPM
Gatik, Minggu (26/11/2023)
Kegiatan “Minggu Kasih” tersebut dihadiri oleh Majelis Jemaat GPM Sektor Bukit Sion dan warga Jemaat GPM Gatik sebanyak kurang lebih 150 orang. Kebaktian yang dipimpin oleh Pendeta J. LEREBULAN Sm.Th, berlangsung dengan khidmat, dan sebagai bagian dari kegiatan, Kapolsek Sirimau, AKP SALLY LEWERISSA, memberikan himbauan dan pesan-pesan Kamtibmas melalui mimbar Gereja Jemaat GPM Gatik.
Dalam pesan-pesan Kamtibmasnya, AKP SALLY LEWERISSA menyampaikan terkait program “Minggu Kasih” sebagai wujud pendekatan polisi kepada masyarakat. Ia juga mengatakan bahwa telah melaksanakan juga kegiatan “Jumat Curhat” di mesjid-mesjid di kecamatan sirimau sebagai upaya pihak kepolisian untuk mendengarkan dan merespons aspirasi masyarakat.
Selain itu, Kapolsek menyoroti peran orang tua dalam memastikan anak-anaknya berada di rumah setelah jam 10 malam, sebagai langkah preventif menghindari risiko kejahatan di malam hari. Ia juga mengajak bersama-sama menjaga situasi Kamtibmas menjelang perayaan Natal dan tahun baru, serta memerangi penyakit masyarakat seperti miras, judi online, dan narkoba.
Terkait situasi Kamtibmas, Kapolsek melaporkan bahwa wilayah hukum Polsek Sirimau hingga saat ini terpantau dalam keadaan aman dan terkendali, khususnya di sepanjang Jalan Kapten Piere Tendean Desa Galala. Kapolsek juga mengimbau masyarakat untuk selalu membangun komunikasi dengan Babinkamtibmas terkait situasi Kamtibmas di wilayah mereka, agar gejala-gejala awal permasalahan yang menjurus pada terjadinya gangguan Kamtibmas dapat segera diantisipasi dan ditindaklanjuti sehingga tidak berkembang menjadi ancaman nyata, tutup Lewerissa.