Mafia Oknum Perbankan; Bank BRI Kc Ambon Ambil Langka Tegas

Maluku, Indolensa – Hadi Benjamin biasa akrab dengan sapaan Benja, mengklaim aset miliknya, terkena ulah “perampasan” oleh oknum tidak bertangung jawab pada salah satu perbankan di Maluku

Kepada awak media Indolensa beberapa waktu lalu, pada Jumat, (11/11/2023) Hadi Benjamin menuturkan kronologis ilhwal dugaan perampasan harta miliknya tersebut dari Pihak Perbangkan.

Bacaan Lainnya

Menurut Benja hal itu bermula, semenjak tiga tahun lalu. Kala itu terjadi peristiwa alam gempa di Maluku, pada peristiwa Alam itu dirinya mengalami kredit macet, dan ada penyitaan oleh Bank BRI kc Ambon.

“Perjanjian PG kredit ini pada waktu itu disita oleh Bank BRI Ambon. Tapi mereka menggelapkannya. Kredit yang saya ambil tidak sebanding dengan penyitaan aset yang terjadi. Ada dua aset miliknya, berupa Rumah tinggal dan Kapal. Namun, sayangnya salah satu aset milik yang berupa Kapal ternyata bukan saja di tarik, tapi sudah dijual sehingga dirinya merasa dirugikan.” ungkapnya

Dengan adanya permasalahan ini, ketika di koordinasikan awak media ke Pihak Bank BRI, pada ruang kerja Wakil Pimpinan Cabang Ambon Refi Lestaluhu ia menyampaialn bahwa jaminan Debitur Benja yang sudah tarik pihak Bank BRI berdasarkan komplein sementara di selidiki dan dirinya mrmbenarkan ada dua jaminan Debitur. Ambon (15/11/23)

“Saya bersama tim langsung secara internal dalam memeriksa berkas-berkas Debitur yang lama ternyata ada dua jaminan yaitu kapal dan rumah tinggal. Dalam berkas riwayat kita, Kapal itu tidak pernah di tarik.” Ungkap Wakil Pimpinan Cabang Ambon Refi Lestaluhu

Jadi dikatakannya, ada kemungkinan dapat di simpulkan bahwa penarikan kapal itu tidak sesuai dengan prosedur kita dan itu sekarang yang lagi kita dalami.

“Hal ini di Karenakan orang yang dulunya bertugas sebelumnya sudah mutasi tempat tugas, itu yang membuat kita agak lama dan memakan waktu, karena yang bersangkuta dalam keterlibatan ini tidak ada disini.” Ungkapnya

Kemudian saat kita koordinasikan lagi mereka perlu mengingat dengan alazan kejadian itu sudah lebih dari dua tahun lalu.

Selain itu, pihak Bank BRI sendiri sudah daftarkan ke bagian pemeriksaan atau bagian audit untuk di dalami dan di periksa lagi lebih lanjut oleh pihak berwenang secara internal dan tidak menuntut kemungkinan pihak-pihak yang terkait dengan masalah ini akan di panggil untuk mendapatlan keterangan yang lebih valid.

“Siapa yang menerima kapal tersebut, siapa yang menyerahkan kapal tersebut tidak memiliki dokumentasi. Karena secara aturan harus didahalui dengan pembayaran anggunan. Itu harus ada uang masuk sebesar penilaian dan penetapan dari kita baru boleh anggunan itu keluar.” Ungkapnya

Ia mengatakan, Petugas BRI atau orang yang menerimanya sampai sekarang belum ditemukan, dan pihak Bank BRI sendiri sementara sedang menyelidiki oknum yang membeli Kapal tersebut di pesisir Asilulu.

“Kita semntara sedang menyelidiki di kawasan Asilulu, dan kita belum menemukan karena hanya mengetahui inisianya saja. Karena yang oknum yang menjualpun tidak mengetahui secara detail nama lengkap dan alamat lengkap dari si pembeli.” Ungkapnya

Seaindainya, semua sesuai prosedue dan tercetak dalam Bank BRI, kita dapat mencari dengan mudah. Sayangnya Riwayat berkat tidak lengkap.

“Ketika kita sudah zoom dengan Pihak Bank yang menjual pun, kita belum puas dengan jawaban yang mereka berikan secara detail dan spesifikasi. Masalah ini sudah kita laporkan ke bagian Audit Bank BRI untuk d dalami, diproses, dan diseriusi, bahkan kita akan bawa kasus ini lebih jauh terhadap penyimpangan ini. Kita Pihak Bank BRI tidak akan lindungi siapapun oknum-oknum yang terlibat, jangan sampai perbuatan satu, dua orang nama Besar kita jadi rusak. Kita juga tidak main-main akan hal ini.” Tegasnya

banner banner

Pos terkait