Maluku, Indolensa – Media sosial Tiktok, Facebook, dan bahkan Instagram baru-baru ini diramaikan oleh pembicaraan yang berkaitan dengan hasil Lomba Gerak Jalan yang diadakan Youth Ambon Island. Acara tersebut merupakan bagian dari peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober dan diadakan pada Sabtu 21 Oktober 2023. Kontroversi muncul ketika pemenang juara 1 kategori Tingkat Dewasa mendapatkan sorotan negatif dari netizen.
Kejadian tersebut kemudian memunculkan gelombang kritik keras dari masyarakat dan berbagai anggapan miring terhadap Panitia Youth Ambon Island.
Richard Rahakbauw SH salah satu anggota DPRD Provinsi Maluku, yang adalah salah satu Panitia Lomba mengkonfirmasikan kepada awak media pada kantor DPRD Provmal terkait penjurian Lomba baris indah, Youth Ambon Island sabtu lalu. Selasa, (24/10/23)
Richard Rahakbauw menegaskan bahwa penilaian juri terhadap juara 1 sampai dengan juara 6 adalah murni penilaian Juri.
“Saya tekankan sekali lagi panitia lomba gerak jalan indah Youth Ambon Island tidak perna mencampuri atau melakukan introspeksi terhadap penilaian yang dilakukan oleh juri.” Tutur Rahakbauw
Selain itu, yang menjadi juri dalam lomba gerak jalan memang dipilih langsung dari TNI-Polri. Dalam hal ini TNI AL, TNI AD, dan juga Pihak Kepolisian. Untuk itu Panitia Youth Ambon Island sangat independent atau tidak introspeksi panitia secara langsung.
“Jadi kemenangan yang kemarin itu murni adanya dari kami panitia, itu murni hasil penilaian dewan juri, dan saya sudah mempertegas pada saat Technical Meeting bahwa ketika ada hal-hal yang salah yang dilakukan oleh tim, dalam hal ini peserta, segera melakukan komplen ke google clam.” Ujar Rahakbauw
Untuk itu, Technical Meeting berlangsung panitia sudah mengirimkan link ke seluruh peserta, dan kami minta kepada peserta untuk menginformasikan itu kepada masyarakat. Juri bukan hanya memberikan penilaian, tetapi masyarakat juga melakukan penilaian, terhadap barisan yang akan melewati jalur-jalur yang sudah di tentukan.
“Contonya kemarin, ketika di kirim masalah itu ke google clam, langsung di konfirmasi itu kita panitia, sehingga kita langsung panggil no dadanya dan officialnya untuk menghadap kedepan.” Terang Rahakbauw
Jadi, jika ada komplen ke google clam setelah pengumuman juara dilakukan kami tidak dapat membatalkan dan mengambil hadianya kembali.
Oleh karena itu, kami meluruskan sehingga kemudian tidak ada salah tafsir bahwa panitia melakukan kongkalikong dan sebagainya.
“Saya kira ini suatu hal yang tidak benar yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Juri pun tidak pernah melakukan publikasi sebelum pengumuman suara. Bakan dari perlombaan ini kami tidak pernah mengambil keuntungan, dan pendaftaran yang dilakukan oleh peserta dewasa itu sekitar 84 orang, sedangkan yang SD sekitar 110 peserta dan totalnya peserta dengan jumlah uang yang kita habiskan untuk kegiatan ini totalnya 500 juta, dan panitia pun tidak mengambil keuntungan dari itu.” Tegas Rahakbauw