Maluku, Indolensa – Sebagai penanggung jawab pengamanan Pemilu khususnya di Provinsi Maluku, Polda Maluku resmi melaksanakan apel gelar pasukan Operasi Mantap Brata Tahun 2023-2024. Sebanyak 5.316 personel gabungan dari satuan TNI, Polri dan Pemerintah Daerah dikerahkan untuk mengamankan Pemilu serentak 2024.
Kapolda Maluku, Irjen Pol Lotharia Latif, didampingi Kapoksahli Pangdam XVI/Pattimura, Brigjen TNI Syaeful Mukti Ginanjar, mengaku, Maluku masuk dalam 10 provinsi yang menjadi perhatian dalam perhelatan Pemilu 2024.
“Maluku di semester ketiga termasuk 10 provinsi yang juga perlu mendapatkan perhatian,” ungkap Kapolda kepada wartawan di sela-sela kegiatan simulasi pengamanan Pemilu 2024 di lapangan Letkol Pol Chr Tahapary, Kota Ambon, Selasa (17/10/2023).
Apel gelar pasukan yang dilaksanakan secara serentak ini, prinsipnya, Polri dan TNI siap melaksanakan pengamanan untuk membantu KPU dan Bawaslu dalam penyelenggaraan pemilu 2024.
“Kita di sini melibatkan kurang lebih 5.316 personil, nantinya sampai 2024 dan tentu kita akan mengikuti dinamika bagaimana di lapangan. Tapi pada prinsipnya kita sudah siap mengamankan pemilu,” tegasnya.
Untuk sistem pengamanan di lapangan, Kapolda mengaku pihaknya lebih intens berkoordinasi dengan KPU khususnya bagaimana pola pengamanan nanti.
“Tapi kita sudah melakukan rapat-rapat koordinasi, penghitungan sampai kemudian petugas yang ada di TPS dan sebagainya. Termasuk dengan teman-teman Bawaslu agar pelaksanaan Pemilu ini berjalan sesuai dengan ketentuan dan norma hukum yang berlaku,” jelasnya.
Kapolda menghimbau masyarakat untuk bersama TNI, Polri dan Pemda agar menjaga situasi kamtibmas yang kondusif, baik menjelang, hingga berakhirnya Pemilu serentak 2024.
“Saya kira apa yang disampaikan oleh pemerintah, Pemilu ini adalah pesta demokrasi. Pesta demokrasi ini harus hangat tetapi dengan suasana persaudaraan, suasana persatuan dan kesatuan, sesuai dengan tagline-nya bahwa Pemilu ini sebagai sarana integrasi Bangsa,” harapnya.
Ia menambahkan, TNI dan Polri akan berupaya untuk menjaga mengamankan agar pesta rakyat lima tahunan ini dapat menjadi Pemilu yang aman, lancar, damai dan sukses. “Ini yang paling penting,” harapnya.
Kapolda mengaku pengalaman penyelenggaraan Pemilu pernah dilalui. Sehingga gambaran peraturan-peraturan sudah jelas diketahui.
“Kita sudah punya protap dan kita menghimbau kampanye ini tetap dengan santun, kita hindari juga isu-isu hoax, black campaigns, terus kita juga kalau ada informasi saring dulu sebelum sharing berita-berita yang kita dapatkan, dan lebih bagus melakukan klarifikasi baik itu kepada KPU, Bawaslu atau kepada saya selaku penanggung jawab keamanan, apakah ada informasi ini benar atau hoax dan sebagainya,” pungkasnya.