Maluku, Indolensa – Pattimura Mayjen TNI Syafrial PSC., M.Tr.(Han)., bersama prajuritnya, menyaksikan pagelaran wayang kulit dengan Lakon Bimo Krido secara virtual, di Aula Slamet Riyadi Makorem 151/Binaiya, Jl. Diponegoro, Kel Ahusen, Kec. Sirimau, Kota Ambon. Yang digelar terpusat di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jum’at (6/10/2023).
Pergelaran wayang kulit tersebut, dipilih dengan tujuan agar lebih memahami, menghayati, dan mengamalkan semangat serta nilai-nilai yang terkandung dalam pagelaran wayang yang diwakili oleh masing-masing sosok. Pagelaran Wayang kulit ini dalam rangka memeriahkan HUT ke-78 TNI juga sebagai salah satu upaya TNI dalam pelestarian budaya nusantara.
Lakon Bimo Krido mengisahkan tentang tokoh salah satu Pandawa Lima yakni, Bima atau Bimo atau yang dikenal dengan Werkudara. Dia mengamuk di negeri Astinapura. Dalam lakon ini, Bima tidak sendirian, tetapi mengamuk bersama saudaranya yang telah berubah menjadi raksasa. Dia adalah Kresna. Karenanya, secara tegas mereka menolak perdamaian dengan Kurawa untuk perebutan Negri Astina Pura. Penolakan itu membuat dua kesatria ini mengamuk, bahkan Kresna berubah menjadi raksasa.
Sayangnya, Bima dan Kresna tak mampu melawan Batara Guru yang sebenarnya adalah seorang jelmaan Betari Durga. Karena kewalahan, Bima dan Kresna akhirnya meminta bantuan Semar yang sudah menjelma menjadi seorang Begawan Dewa Kasimpar. Konflik atau peperangan besar inilah yang kemudian dikenal dengan sebutan Perang Baratayudha. Pesan moralnya antara lain bahwa, kemerdekaan dan kedaulatan itu bukan hasil perdamaian melainkan hasil dari perjuangan.
“Pagelaran tersebut memiliki makna dan filosofi yang adiluhung guna meningkatkan semangat perjuangan, cinta tanah air bagi seluruh prajurit serta sebagai sarana penyegaran lewat pesan-pesan yang disampaikan para tokoh wayang, ”kata Pangdam.
“Semoga pesan kebaikan yang digelorakan melalui pagelaran spektakuler ini, dapat dimaknai oleh para prajurit dan diterapkan dalam pelaksanaan tugas di tengah masyarakat, sehingga perwujudan TNI di hati Rakyat dapat benar-benar nyata dalam kehidupan,” pungkas Pangdam.
Pagelaran wayang kulit di tampilkan virtual secara serentak dan di saksikan Prajurit Tri Matra di seluruh Indonesia dan Komponen masyarakat.
Beberapa pejabat yang turut menyaksikan bersama Pangdam diantaranya, Pj. Walikota Ambon Bodewin Wattimena, Sekda Maluku Sadali Ie, M.Si, Kabinda Maluku Brigjen TNI Anton Irianto Popang, Kasdam XVI/Pattimura Brigjen TNI Agung Pambudi, Irdam XVI/Pattimura Brigjen TNI Dadang Rukhiyana, Kapolsahli Pangdam XVI/Pattimura Brigjen TNI Syaepul M. Ginanjar, Danlantamal IX Ambon Brigjen TNI Said Latuconsina, Danrem 151/Binaiya Brigjen TNI Aminton Manurung, Waka Polda Maluku Brigjen Pol Stephen M Naipun, Danlanud Pattimura Kolonel Pnb Tiopan Hutapea.