Foto : Pagelaran Wayang Kulit Warnai HUT TNI ke-78 Tahun
Surabaya – Pagelaran wayang kulit mewarnai puncak acara HUT ke- 78 TNI yang digelar di Makorem 084 Bhaskara Jaya, Jalan A. Yani No.1 Surabaya, Jum’at (6/10/2023).
Pagelaran ini tidak hanya digelar di Surabaya, namun secara serentak dilaksanakan di 78 titik lokasi, baik dalam negeri maupun luar negeri.
Untuk di Jawa Timur digelar di beberapa wilayah diantaranya, Surabaya, Madiun, Mojokerto, Pacitan, Trenggalek, Ponorogo, Tulungagung, Blitar dan Kediri.
Sedangkan untuk pagelaran di Luar Negeri bertempat di Washington, Suriname dan Malaysia.
Pada HUT ke-78 TNI ini merupakan HUT yang istimewa, pasalnya dari rangkaian acara ini, TNI mencatatkan rekor MURI sebanyak 16 rekor Muri, diantaranya, donor darah dengan peserta terbanyak, Khitan massal dengan peserta terbanyak, pagelaran wayang dengan dalang terbanyak dan lokasi terbanyak.
Danrem 084/BJ Brigjen TNI Terry Tresna Purnama, S.I.Kom., M.M. dalam sambutanya mengatakan, pagelaran wayang kulit dengan lakon Bimo Krido merupakan salah satu bentuk seni pertunjukan yang kaya akan nilai-nilai kearifan lokal dan mitologi Indonesia.
Danrem menyebut lakon Bimo Krido yang akan dipentaskan oleh Dalang Ki Tantut Susanto merupakan cerita yang sarat dengan pesan moral dan ajaran kehidupan.
Dalam lakon ini dikisahkan bahwa kata Krido artinya perbuatan atau tindakan. Mengandung makna berbuat atau bertindak kebaikan yang bermanfaat untuk Nusa dan Bangsa.
Dalam kisah perang Baratayudha Bima berhasil mengalahkan Duryudana. Di sinilah puncak Bimo Krido dalam memberantas kebatilan dan keangkaramurkaan.
Nilai moral yang terkandung dalam kisah ini adalah keteguhan untuk menegakkan hak. Dalam hal ini merebut kembali negara Astinapura secara sempurna.
Nilai moral yang terkandung dalam kisah ini adalah keteguhan untuk menegakkan hak. Dalam hal ini merebut kembali negara Astinapura secara sempurna.
“Saya yakin kita akan dapat mengambil nilai-nilai filosofis dari cerita wayang kulit, yang bukan hanya sebagai tontonan yang menarik, tetapi juga dapat kita jadikan tuntunan dalam kehidupan sehari-hari” tutur Brigjen Terry.
Danrem juga berharap pagelaran wayang ini juga sebagai implementasi bersama untuk mewariskan budaya luhur melalui pewayangan kepada generasi penerus untuk tetap mencintai, memelihara dan melestarikan seni budaya wayang kulit Indonesia.
“Pagelaran wayang kulit ini juga menjadi momentum untuk memperkuat hubungan kerja sama dan toleransi antara TNI-Polri, Pemerintah dan masyarakat. Dalam keberagaman budaya dan tradisi, kita dapat menemukan persatuan dan kekuatan untuk membangun bangsa yang lebih maju dan harmonis,” jelas Danrem.
Disinggung terkait netralitas TNI di pemilu 2024 nanti, Brigjen Terry menegaskan, sesuai dengan tema HUT ke-78 TNI “TNI Patriot NKRI Pengawal Demokrasi Untuk Indonesia Maju” pihaknya berkomitmen untuk menjaga netralitas.
“Kita tetap menjaga hal ini, kita tetap mengkoordinasikan dengan wilayah Surabaya, Gresik, Sidoarjo dan Madura sebagai wilayah dari Korem 084/BJ, bersinergi dengan Polri untuk menciptakan situasi yang kondusif,” tutupnya. (Spr99)