Karawang-indolensa.com
Pemerintah Kabupaten Karawang Dinas Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman dengan Program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) menjadi Rulahu. Kini telah berjalan dan sedang dikerjakan di wilayah Desa Payungsari Kecamatan Pedes Kabupaten Karawang Jawabarat pada Jum’at (1/9/2023).
Diketahui baru baru ini pekerjaan pembangunan Rutilahu berjalan dua hari. Yang bekerja empat orang, tukang dua dan kenek bangunan dua, namun hari ini libur.
Ucap penerima manfaat inisial SK.
Untuk barang matrial sudah cukup, mulai dari semen, besi, Hebel bata, pasir, genteng, kusen dan pintu dua buah.
Namun, SK merasa kurang cocok terkait pemasangan besi, besi tersebut dari cincin kecincin jarak diameternya 30 sampai 32 centimeter. Ketinggian besi sendiri setelah diukur hanya 2,70 meter, sedangkan yang dibutuhkan untuk tinggi 3 meter.
Bukan hanya itu saja Kata SK, pemasangan pondasi pun kurang semen, kalau semennya dimaksimalkan maka penerima manfaat akan mengeluarkan uang, karena dari anggaran 41 juta takarannya sudah seperti itu. Kata tukang bangunan bicara pada Penerima Manfaat.
SK penerima manfaat memilih diam, karena gak ada uang untuk biaya tambahan, keluhnya.
Pengawas dari pihak PRKP belum ada yang datang, sambungnya.
Diduga kontraktor pembangunan Rutilahu (Rumah Tidak Layak Huni) menjadi Rulahu (Rumah Layak Huni) yang di kerjakan oleh CV Istiqomah hanya meraup keuntungan saja, tidak memikirkan kualitas.
Melalui via telepon WhatsApp pelaksanaan inisial AD mengatakan itu sudah dibongkar. Dan sudah dirapihkan kembali jelasnya singkat.
Diharap kepada Dinas Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman (DPRKP),
PPK, serta BPK, agar lakukan sidak dan mengevaluasi proyek pembangunan Rutilahu yang diduga mengurangi kuantitas dan kualitas pembangunan. (Team)