Jayapura – Sosok Sekertaris Dewan (Sekwan) DPR Provinsi Papua Dr. Juliana J Waromi, SE., M.Si disebut-sebut berpotensial menjadi Pj Gubernur Provinsi Papua.
Begitu banyaknya pendukung terhadap perempuan asal Saireri ini sehingga di minta Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melalui Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk memprioritaskan Dr. Juliana J Waromi, SE., M.Si yang latar belakang pendidikan yang sangat baik.
Hal ini di ungkapkan oleh Pegiat Anti Korupsi Tanah Papua Rafael Ood Ambrauw kepada media. Minggu, (13/08/2022).
” Saya pikir ini adalah sejarah baru seorang perempuan menjadi Pj Gubernur, karena selama ini tidak pernah terjadi. Dan juga saya meminta Menteri Dalam Negeri harus untuk lebih prioritaskan Dr. Juliana J Waromi, SE., M.Si salah seorang Perempuan Papua yang jejak digital yang sangat baik serta berpendidikan hebat, “katanya
Rafael juga menyampaikan bahwa sosok Juliana pernah menjadi dosen tetap mengajar di perguruan Tinggi Universitas Cenderawasih di Program Studi Akuntansi, Jabatan Fungsional, Asisten Ahli, pendidikan terakhir S2.
” Karir Juliana tak pernah diragukan lagi, Ijazah GelarJenjang Perguruan Tinggi Juliana Waromi. Yang Pertama di tahun 2000 S.E. S1 Universitas Cenderawasih, dan yang kedua di tahun 2006, M.Si S2 Universitas Diponegoro, “jelasnya.
Dia menambahkan, dimata orang Papua Juliana Waromi terkenal dengan sosok yang sangat baik, pekerja keras, cerdas, dan sosial.
” Beliau itu (Juliana red-) sangat baik dimata orang Papua, apalagi dikalangan mama – mama Papua, dengan perilaku sosialnya terhadap masyarakat Papua sehingga banyak orang yang kenal dengan kebaikan beliau, kecerdasan, serta kekukuhan dalam bekerja, “ujar Rafael.
Rafael berharap Juliana Waromi bisa menjadi harapan masyarakat untuk membuat perubahan di tanah Papua khususnya di kaum perempuan.
” Saya yakin Juliana Waromi bisa menjadi harapan masyarakat Papua saat menjabat Pj Gubernur, maka dari itu Kementrian Dalam Negeri agar bisa mendorong orang Asli Papua (OAP) lebih khususnya dikalangan perempuan, dan ini akan menjadi sejarah baru seorang pemimpin perempuan di Tanah Papua.(Rafael)