Jakarta – indolensa.com
Sejumlah kafedi tempat hiburan malam (THM) dengan sebutan kojem Sajem (samping jembatan) yang berlokasi di Jalan Inspeksi Cakung Drain, Cilincing, Jakarta Utara, masih beroperasi setiap hari.
Kondisi ini jauh berbeda dengan kafe-kafe di lokalisasi Rawa Malang yang sudah tutup karena telah ditindak tegas oleh aparat dari Satpol PP Jakarta Utara.
Padahal, lokalisasi Rawa Malang lokasinya berdampingan dengan Sajem dan kojem Lucunya, sejumlah kafe remang-remang THM Sajem hingga kini masih beroperasi dengan mulus.
Pantauan di lapangan, terlihat pada Sabtu (05/08/2023) malam, tampak semua kafe remang-remang di THM Sajem masih buka dihiasi dengan lampu kelap-kelip yang menyala.
Suara alunan musik yang kencang juga terdengar mengiringi para biduan yang menyanyi. Para wanita penghibur juga duduk mangkal berderet di depan kafe remang-remang tersebut.
Hal yang sama juga disampaikan oleh salah seorang warga setempat hingga mengaku dibuat resah. Warga yang tidak mau disebutkan namanya tersebut meminta agar Pemda DKI dan Pemkot Jakut dan TNI/POLRI (Tiga Pilar) menutup permanen kafe remang-remang THM Sajem dan kojem di Jalan Inspeksi Cakung Drain ini.
“Saya merasa resah dan merasa keberatan dengan masih adanya sejumlah kafe remang-remang Sajem, kojem ini penyakit masyarakat. Malah setiap malam beroperasi, berpakaian vulgar pakai celana pendek, tolong Tiga Pilar diperhatikan,” ungkap warga tersebut.
Ditambahkannya, para petugas Tiga Pilar menutup THM lokalisasi Rawa Malang akhir September lalu, tapi mengapa THM Sajem kojem malah dibiarkan buka dengan terang-terangan.
Atas hal ini, lanjutnya, dia menilai petugas aparat Tiga Pilar terkesan tebang pilih karena melakukan penindakan terhadap lokalisasi Rawa Malang namun THM Sajem kojem dibiarkan seperti tidak ada pengawasan dari petugas.
“THM Sajem kojem harus ditutup permanen guna mencegah munculnya lokalisasi serupa. Tempat seperti ini bisa memicu tindakan kriminal seperti pemerkosaan. Jangan sampai ada korban dulu,” desak warga
Heri