Fenomena Unik di Tahun Politik

Oleh Ananda Putri Nabila Riski, Duta Baca Aceh Tenggara 2023

Tanda tanda tahun politik sudah mulai menunjukkan politik warnya disekitar kita, baik itu merah, kuning, hijau maupun warna lain yang mendominasi indentitas seorang caleg. Gerakan demi gerakan yang dilakukan terhadap warga sekitar agar bisa mendekatkan diri dengan maksud dapat apa yang dituju, situasi politik ini warna yang kita pakai saja seolah menunjukkan dukungan terhadap golongan politik tertentu, terlebih para pekerja politik lincah dalam mengklaim keterpihakan politiknya.

Di tahun politik ini para caleg akan berusaha menggoda hati masyarakat, banyak dari para caleg sudah memulai aksinya sebelum hari puncak pemilu tiba, gelagat sedemikian yang tiba-tiba baik hampir sulit dibedakan dengan pura pura baik antara para caleg dengan yang bertujuan meminjam uang. Itulah yang menjadi tantangan masyarakat untuk lebih bisa melihat memilah yang terjadi saat ini. Rambut boleh sama hitam, tapi maksud dan tujuan yang dilakukan pasti berbeda.

Bacaan Lainnya

Selain itu ada banyak hal juga yang mesti perhatikan pada tahun politik tiba, seperti oknum yang tiba tiba bersilaturahmi secara terang terangan, munculnya donatur-donatur pada acara tertentu dengan tujuan memperkenalkan diri sebagai caleg dan mendapat dukungan warga setempat.

Potensi konflik sosial yang terjadipun akan terbuka, karena lemah nya pendewasaan politik ditengah tengah masyarakat. Pada situasi dan kondisi seperti ini caleg bukan hanya satu atau dua orang saja, tetapi para masyarakat biasapun ramai yang ikut nyaleg pada tahun politik ini, hal ini juga yang menyababkan banyaknya kerusuhan pendapat antara suami dan istri, permasahan bukan hanya tentang sembako saja, tetapi tentang istri yang tidak mengizinkan suami nyaleg tetapi sang suami ingin tetap nyaleg karena melihat posisi duduk yang memungkinkan.

Jumlah orang bangkrut akan cukup fenomenal pada saat tahun politik, kenapa tidak? ditahun politik ini biaya yang dibutuhkan cukup tinggi, sementara persaingan sangat ketat. Ini bisa berpotensi membahayakan keutuhan rumah tangga seperti yang dijelaskan diatas,akibat dari ambisiusnya dalam mengejar kekuasaan, bisa bisa rumah tangga yang awalnya harmonis jadi bubar sebab kubangan hutang yang terjadi akibat gagal nyaleg.

Bagi para caleg, barangkali persiapkanlah jiwa ksatria untuk menghadapi tahun politik yang sudah didepan mata, tidak hanya mengandalkan modal material tetapi harus lebih serius lagi dalam menggalakkan visi misi yang akan dilakukan kedepannya, menang atau kalah adalah konsekuensi politik yang harus ditanggung oleh para caleg, seperti yang diketahui para caleg pasti lebih siap menang dengan cara apapun, walaupun masi ada strategi menghalalkan segala cara bahkan menebar omong kosong dikalangan masyarakat.
Tetapi dalam hal itu juga banyak dunia usaha yang terkena dampak dari tahun politik, seperti media percetakan akan mengalami peningkatan pesanan spanduk, baliho dan yang lainnya, di media sosial juga lebih ramai marketing politik daripada marketing untuk mencerahkan masyarakat.

Untuk beberapa bulan kedepan geliat politik akan mengalir lebih kencang melampaui arus sungai alas saat banjir tiba, semakin mendekati hari pencoblosan maka kerenggangan sosial itu semakin menjadi jadi hal ini dikarenakan karena konsetuen telah mengantongi caleg pilihannya sendiri, maka dari itu masyarakat meski sadar dalam berpolitik agar tidak menjadi api dalam sekam. Berpolitiklah dengan santun, damai tentram dan semakin mempererat tali persaudaraan.

Tetapi pada hakikatnya tahun politik bukan hanya sekarang, jadi para caleg diharapkan bisa lebih menghambil hikmah dari tahun politik yang sudah berlalu, agar mendapatkan banyak pelajaran untuk menghadapi tahun politik saat ini. Para masyarakat juga seharusnya bisa lebih luas berfikir dalam menentukan mana yang dipilih untuk kemajuan bersama, jangan hanya tergiur politik serangan fajar, tetapi harus memikirkan dampak 5 tahun kedepan.
Keunikan yang banyak terjadi pada tahun politik harus disambut dengan baik, agar tidak menimbulkan keributan antara sesama karena seharusnya kita menganggap tahun politik ini adalah fenomana pesta rakyat yang harus kita laksanakan dengan gembira.

Untuk generasi muda(Generasi Y-Z) harus melek dalam berpolitik, sebab 55% dari suara nasional itu dimiliki generasi muda sangat diincar oleh para caleg , kebanyakan para caleg juga lebih mendekatkan diri kepada generasi muda untuk membantu menyukseskan kampanye yang dilakukan nantinya. Semakin melek generasi muda dalam berpolitik maka manipulasi dalam politik juga semakin rendah.

Tahun politik memang unik, sangkin uniknya tiada hari tanpa politik. Tahun politik tanpa akhir juga melampaui batas waktu, demikian halnya para caleg terus berjuang dalam mencapai tujuan politiknya. Semoga niat dan langkah para caleg dalam menggoda suara rakyat benar benar memperjuangkan aspirasi rakyat, bukan malah menipu rakyat.

 

Pos terkait